GOLONGAN DARAH DUNIA
Dunia ini terdiri dari berbagai suku bangsa, tetapi hanya terdapat 4 golongan darah yang berbeda, dengan perbandingan persentase sbb : Golongan Darah O (46 %), Golongan Darah A (40%), Golongan Darah B (10 %), Golongan Darah AB (4 %).
Dan dari sifat dan jenis makanan yang sesuai dengan golongan darahnya, maka dikategorikan sbb :
- Golongan Darah O : Carnivore / Pemburu.
- Golongan Darah A : Vegetarian.
- Golongan Darah B : Omnivore Seimbang.
- Golongan Darah AB : Diet Campuran.
Tiap tetes darah kita mengandung susunan biokimia yang sama uniknya dengan sidik jari kita.
Golongan darah mempengaruhi :
- Sistem pencernaan,
- Kemampuan badan dalam merespon stress,
- Keadaan mental,
- Efisiensi metabolisme,
- Kekuatan system daya tahan tubuh,
- Kemampuan aktivitas.
Kita bisa merasakan perbedaan dari golongan darah ini dari hal-hal sbb :
- Saat mengkonsumsi produk kesehatan, ada yang merasakan khasiatnya, ada yang tidak merasakan hasiatnya.
- Malam setelah minum kopi, ada yang bisa tidur, tetapi ada yang tidak bisa tidur, sehingga ada yang sengaja minum kopi supaya tidak mudah merasa ngantuk.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Makanan bagi seseorang bisa merupakan racun bagi orang yang lain (”One Man’s Food, Another Man’s Poison“).
- Makan = reaksi kimia antara darah dengan makanan yang kita makan atau suplemen yang kita konsumsi.
- Makanan mengandung protein yang disebut lektin.
- Golongan darah kita terprogram secara genetik untuk menerima atau menolak lektin makanan-makanan tertentu.
- Lektin yang bertentangan dengan golongan darah akan terkumpul dalam organ tubuh seperti hati, ginjal, otak, lambung, usus, dll atau system tubuh mulai menggumpalkan sel-sel di daerah tersebut. Proses penggumpalan itu disebut aglutinasi (”agglutination” dan akan mengganggu pencernaan, metabolisme dan system daya tubuh. Akibatnya akan timbul penyakit kronis seperti : radang sendi (arthritis), radang usus besar (colitis), kolestrol tinggi, anemia, tekanan darah tinggi, stress, kelebihan berat badan (obesitas), depresi, diabetes melitus, dan kecanduan makanan (food carvings).
Dampak dari makan makanan tidak sesuai dengan golongan darah, maka sel darah akan terkontaminasi, antara lain berupa :
- CRT : Parasites,
- CRT : Poor Foundation,
- CRT : Calcium Def,
- CRT : Cholestrol,
- CRT : Oxidised Fat + Bad Viral Activity,
- CRT : Rouleaux.
DIET GOLONGAN DARAH “A”
Persentase orang ber – golongan darah A adalah 40 % dari seluruh penduduk dunia, seperti dapat dilihat dalam tulisan kami sebelumnya.
Bagi yang ber – Golongan Darah A, makanan yang tidak cocok untuk golongan darah A ini adalah makanan daging, tetapi sering kali makanan daging merupakan kegemaran mereka. Sering kali setelah makan banyak daging, mereka mudah merasa capek, sering merasa tubuh panas, dan juga masalah sariawan.
Bagi golongan darah A yang sesudah makan makanan daging, ada baiknya minum segelas jus nenas atau lemon atau kopi yang bisa membantu pencernaan protein yang tinggi. Tetapi kalau minum kopi itu hanya sesudah makan.
Golongan Darah A seharusnya menjadi Vegetarian. Mereka adalah golongan yang cocok sekali dengan sayur-sayuran dan buah-buahan. Golongan darah A tetap bisa makan makanan daging, tetapi terbatas pada ayam dan ikan. *Vegetarian (tinggi karbohidrat, rendah lemak, tinggi protein nabati).
Berikut adalah rangkuman makanan-makanan yang sesuai dan tidak sesuai dengan golongan darah A.
Makanan yang TIDAK SESUAI dengan Golongan Darah A :
- Sapi, kambing, bebek, babi, domba, rusa, kelinci, angsa, burung puyuh.
- Susu sapi dan produk susu sapi.
- Kacang mente, kacang merah, buncis lima.
- Tepung terigu, roti, kue, mie, biskuit, pizza.
- Pisang, kelapa /santan, melon, mangga, jeruk, pepaya.
- Kentang, tomat, asinan, acar, terong, kubis, lada, cabe, talas (yam).
Makanan yang SESUAI dengan Golongan Darah A :
- Seafood (kecuali yang berkulit keras, seperti : tiram, kerang, kepiting).
- Makanan yang terbuat dari kedelai, seperti : tahu, tempe.
- Kopi.
- Apricot, nanas, jeruk bali, limau, lemon, apel, anggur, strawberi, jambu biji, semangka, mulberry.
- Alfafa, brokoli, lobak putih, jahe, labu, wortel, bawang putih, seledri, bawang merah.
Resiko Medis Orang ber – Golongan Darah A :
Resiko medis yang umumnya bisa dialami karena makan tidak sesuai dengan golongan darahnya (salah pola makan tidak sesuai dengan golongan darah A) :
- Penyakit kanker, seperti : kanker lambung, kanker usus, dan kanker liver.
- Penyakit jantung – penyempitan pembuluh darah, kolesterol, dan darah kental.
- Komplikasi hati (fatty liver) dan empedu.
- Diabetes melitus.
- Anemia (kekurangan sel darah merah).
- Depresi.
DIET GOLONGAN DARAH “B”
Orang yang ber Golongan Darah B meliputi 10 % dari populasi dunia.
Tetapi dari pengamatan kami, khusus untuk di negara Indonesia, persentase orang ber Golongan Darah B ini cukup banyak dan dapat dipastikan lebih dari 10 % populasi Indonesia, walaupun data sensus untuk ini belum ada. Tetapi anda boleh melakukan percobaan pengecekan ini dengan mengambil sampel 10 orang atau 100 orang atau 1000 orang dan coba cek golongan darah mereka, maka ternyata di Indonesia akan diperoleh data kenyataan bahwa memang di Indonesia cukup banyak yang ber Golongan Darah B dan bisa melebihi 10 % ini.
Makanan yang paling tidak sesuai untuk orang Golongan Darah B adalah ayam. Kalau mempunyai masalah kesehatan, maka coba pantang makan ayam, maka ternyata akan lebih mudah sembuh. Selain ayam, golongan darah B sangat tidak cocok dengan makanan yang mempunyai kulit keras seperti kacang tanah, makanan dari kacang kedelai, dan kepiting. Sedangkan yang paling cocok dengan orang Golongan Darah B adalah daging kambing, sayur-sayuran, pisang dan semangka. Dan ini adalah satu-satunya golongan darah yang cocok dengan produk-produk hasil peternakan seperti susu sapi, susu kambing, dan keju.
Golongan Darah B merupakan Omnivore Seimbang.
Berikut adalah rangkuman makanan-makanan yang sesuai dan tidak sesuai dengan Golongan Darah B :
Makanan yang TIDAK SESUAI dengan Golongan Darah B :
- Ayam, babi, bebek, burung dara, angsa, burung puyuh.
- Seafood (yang berkulit keras, seperti : tiram, kerang, kepiting).
- Tepung terigu, roti, kue, mie, biskuit, pizza.
- Kacang-kacangan & biji-bijian, seperti : tauge, kacang kedelai, kacang tanah, biji wijen, chickpea).
- Kesemak, delima, belimbing, kelapa (santan), mangga.
- Tomat, alpukat, jagung, lobak, labu.
- Telor bebek, telor burung puyuh.
Makanan yang SESUAI dengan Golongan Darah B :
- Telor ayam.
- Kambing, rusa, domba, kelinci.
- Licorice (sejenis kayu manis).
- Pisang, anggur, nanas, kiwi, semangka, mulberry, pepaya, apel.
- Bit, brokoli, terong, jahe, wortel, sayuran hijau bayam, sawi, kol kembang, kubis, bawang putih, paprika, ubi jalar, talas (yam), ginseng.
Resiko medis orang ber – Golongan Darah B :
Resiko medis yang umumnya dialami oleh orang ber – Golongan Darah B yang makan tidak sesuai dengan golongan darah B (salah pola makan tidak sesuai dengan golongan darah B) antara lain yaitu :
- Masalah system syaraf, seperti kram / sakit kepala, lupus.
- Masalah pikun.
- Alzheimer’s.
- Parkinson’s.
- Diabetes melitus.
DIET GOLONGAN DARAH “AB”
Persentase orang ber – Golongan Darah AB adalah hanya 4 % dari seluruh penduduk dunia, seperti dapat dilihat dalam tulisan kami sebelumnya. Dan merupakan persentase yang terkecil dibandingkan dengan golongan darah lainnya.
Darah AB merupakan darah zaman modern yang mempunyai kecenderungan terhadap penyakit modern. Oleh sebab itu, orang ber – Golongan Darah AB selalu disarankan melakukan teknik-teknik relaksasi dan meditasi supaya dapat mengurangi stress dan untuk melawan system imunisasi yang kurang sehat.
Golongan Darah AB merupakan Diet Campuran. Golongan Darah AB memiliki keuntungan dan intoleransi Golongan Darah A dan Golongan Darah B.
Berikut adalah rangkuman makanan-makanan yang sesuai dan tidak sesuai dengan Golongan Darah AB.
Makanan yang TIDAK SESUAI dengan Golongan Darah AB :
- Ayam, sapi, bebek, burung dara, rusa, babi, angsa, burung puyuh.
- Buncis, chikpea, kacang hitam, buncis lima.
- Tepung terigu, roti, kue, mie, biskuit, pizza.
- Kopi.
- Pisang, kelapa / santan, jambu biji, mangga, delima, jeruk, belimbing, alpukat.
- Jagung, jamur, lobak (radish), tauge, asinan, lobak putih.
- Telor bebek.
Makanan yang SESUAI dengan Golongan Darah AB :
- Kalkun, domba, kelinci, kambing.
- Kacang kedelai, tahu, tempe.
- Seafood (kecuali yang berkulit keras, seperti : tiram, kerang, kepiting).
- Bijian, seperti : kacang tanah, kenari, kacang merah.
- Rumput laut (kelp).
- Anggur, kiwi, jeruk bali, nanas, semangka, cranberry, mulbery, pepaya.
- Alfafa, wortel, brokoli, bit, sledri, terong, kentang manis, kol kembang, mentimun, jahe, bawang putih, ubi jalar, talas (yam).
- Telur putih (telur ayam).
Resiko Medis Orang Ber – Golongan Darah AB :
Resiko medis yang umumnya bisa dialami karena makan tidak sesuai dengan golongan darahnya ( salah pola makan tidak sesuai dengan Golongan Darah AB ) :
- Penyakit kanker.
- Penyakit jantung.
- Anemia (kekurangan sel darah merah).
- Depresi.
- Masalah system syaraf.
- Komplikasi hati dan empedu.
- Parkinson’s.
- Alzheimer’s.
DIET GOLONGAN DARAH “O”
Persentase orang ber – Golongan Darah O adalah 46 % dari seluruh populasi dunia. Ini merupakan bagian terbesar dibandingkan dengan golongan darah lainnya, sehingga merupakan mayoritas.
Orang ber – Golongan Darah O banyak yang suka makan makanan dari gandum (tepung terigu) seperti roti, mie, kue-kue, pizza, juga suka makan jagung, biji-bijian, kol, kembang kol. Ini adalah makanan yang sebenarnya tidak cocok dengan Darah O karena ini merupakan makanan pantangan, yang bisa mengganggu metabolisme dan justru menyebabkan peningkatan berat badan. Golongan Darah O adalah “The Hunters” Pemburu….. maka amat cocok dengan makanan daging.
Banyak orang yang merasa kaget dan heran mengapa orang ber – Golongan Darah O justru disarankan untuk makan daging. Selama ini banyak yang berfikir bahwa daging merah itu tidak sehat untuk kesehatan, maka akhirnya mereka berusaha menjadi vegetarian, tetapi ternyata kesehatan mereka ternyata juga tidak bertambah sehat. Mengapa ?
Ini adalah satu contoh supaya bisa dipakai untuk menilai apakah daging itu tidak sehat ? Apakah anda pernah ke negara Arab ? Apa yang orang Arab makan setiap hari ? Daging ! Daging Sapi, Daging Kambing, Daging Domba, Daging Kelinci, Daging Unta. Mereka jarang sekali makan sayur-sayuran atau buah-buahan karena keadaan di padang pasir yang tidak memungkinkan. Buah-buahan yang sering mereka makan adalah buah kurma saja. Kalau makan daging itu tidak sehat, maka orang yang paling pertama sekali akan mengalami masalah kesehatan adalah orang Arab. Tetapi mengikut kajian, orang Arab masih tetap sehat dan ini menyebabkan salah seorang ahli ilmuan bernama Dr. Michael Williams melakukan kajian lebih mendalam mengenai situasi ini. Dan hasil kajian yang dilakukan Dr. Michael Williams dan tim ahli ilmuannya ternyata sebagian besar (kurang lebih 95 %) populasi Arab adalah dari golongan darah O. Orang ber – Golongan Darah O tetap sehat walaupun terus-menerus makan daging karena mempunyai asam lambung yang tinggi, cocok dengan makanan daging dan makanan yang mengandung khasiat protein yang tinggi.
Orang ber – Golongan Darah O juga amat cocok dengan seaweed, rumput laut yang mempunyai kandungan yodium yang tinggi untuk mencegah penyakit atau masalah di bagian tiroid. Disarankan juga makanan laut, garam yang mempunyai kandungan yodium yang tinggi (garam yang belum diproses). Indoles dari bayam dan brokoli, juga amat cocok untuk orang ber Golongan Darah O.
Golongan Darah O merupakan Carnivore (Pemburu).
Berikut ini adalah rangkuman makanan yang sesuai dan yang tidak sesuai dengan orang ber – Golongan Darah O :
Makanan yang TIDAK SESUAI dengan Golongan Darah O :
- Tepung terigu, seperti : roti, kue, mie, biskuit, pizza.
- Babi, burung puyuh.
- Susu dan produk susu.
- Kopi.
- Pir asia, jeruk, melon, kelapa / santan, kiwi, strawberry.
- Alfalfa, kol kembang, alpukat, zaitun hitam, jagung, mentimun, kentang (semua jenis), asinan, kubis, bak choy.
- Telur puyuh.
Makanan yang SESUAI dengan Golongan Darah O :
- Rumput laut (kelp).
- Seafood.
- Sapi, domba, rusa, kambing, kelinci.
- Jambu biji, nanas, ceri, apel, aprikot, kurma, pepaya, mulberry.
- Brokoli, kelp, wortel, labu, colland hijau, lada, okra, lobak putih, parsley, sledri, talas (yam), bawang putih, jahe, singkong, ubi jalar.
Resiko Medis orang ber – Golongan Darah O :
Resiko medis yang umumnya bisa dialami oleh orang ber Golongan Darah O karena makan tidak sesuai dengan golongan darahnya (pola makan tidak sesuai dengan Golongan Darah O) adalah sebagai berikut :
- Masalah lambung, seperti : penernaan, maag, penyakit ucler.
- Masalah keradangan, seperti artritis / radang sendi.
- Masalah darah, seperti : stroke, penyakit jatung.
- Masalah tiroid, kadar metabolisme yang rendah, peningkatan berat badan.
- Alergi.
Demensia Alzheimer Pembunuh Otak
Demensia (kepikunan) Alzheimer adalah salah satu bentuk pikun akibat kematian (degenerasi) sel-sel di bagian otak lobus temporal dan parietal. Kata Alzheimer diperoleh dari nama Dr. Alois Alzheimer yang pada tahun 1906 menguraikan gambaran penyakit yang diderita seorang wanita yang mengalami demensia progresif secara kronik.
Gejala-gejala awalnya nampak pada kemerosotan daya ingat, fungsi intelektual dan berlanjut pada fungsi mental lainnya, serta fungsi psiko-sosial sehingga akan mengakibatkan orang penyandang pikun Alzheimer menjadi tidak berdaya dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari. Kondisi demensia atau pikun sering ditemui pada mereka dan kelompok usia lanjut, dimulai pada usia 50 tahun dan makin nyata dan sering dengan meningkatnya usia.
Organisasi Alzheimer Desease International dengan mendasarkan laporan WHO regional atas dasar kelompok umur, membuat estimasi prevalensi tentang demensia untuk Indonesia adalah 1% untuk kelompok 60-64 tahun, 1,7% untuk kelompok usia 65-69 tahun, 3,4% untuk usia 70-74 tahun, 5,7% untuk usia 75-79 tahun, dan 10,8% untuk usia 80-84 tahun dan 17,6% untuk kelompok usia 85 tahun ke atas. Dilaporkan juga bahwa 60% penyandang demensia berada di negara berkembang pada tahun 2001, dan akan meningkat menjadi 71% di tahun 2040.
Untuk Indonesia perlu mewaspadai kecenderungan fakta dalam laporan WHO tersebut dari sekarang mengingat pada masa tersebut populasi lansia Indonesia akan menduduki peringkat keempat setelah India. Bisa dibayangkan kondisi demensia/kepikunan tersebut sangat menakutkan bagi masyarakat lansia beserta keluarganya.
Siapa saja yang bisa terkena demensia Alzheimer ?
Waspadailah bila Anda memiliki riwayat berikut yang dapat meningkatkan risiko terkena kepikunan/demensia Alzheimer :
1. Latar belakang keluarga yang mengalami demensia Alzheimer (faktor turunan)
2. Latar belakang keluarga yang menyandang penyakit Parkinson
3. Latar belakang keluarga penyandang sindroma down
4. Cidera otak yang berat
5. Tingkat pendidikan rendah
6. Penyakit kelenjar gondok (tiroid)
7. Latar belakang diabetes melitus
8. Penderita stroke
9. Penyandang hipertensi kronik
10.Defisiensi nutrisi dan vitamin B12, folic acid
11. Alkoholik
Bagaimana mengenali gejala demensia Alzheimer ?
Ada 10 gejala umum yang biasanya dapat dikenali :
1. Penurunan daya ingat (memori) yang mengganggu pekerjaan/kegiatan harian Mudah lupa, yang timbul sekali-sekali saja dan jarang mungkin masih bisa dianggap wajar. Tetapi, bila kejadiannya sering dan dikenali orang lain, perlu diwaspadai sebagai gejala Alzheimer.
2. Kesulitan melakukan tugas yang bisa dikerjakan
Sebagai contoh sederhana misalnya terjadi kesulitan cara berpakaian, kesulitan cara menyiapkan dan membuat makanan.
3. Gangguan berbicara dan berbahasa
Kesulitan menyebut kata dan menyusun kalimat yang bermakna, bahkan sampai lupa akan kata-kata sederhana.
4. Gangguan mengenal waktu, orang, dan tempat
Penyandang demensia Alzheimer sulit atau tidak mampu mengingat waktu, orang yang dahulu pernah ia kenal, sering tersesat jalan meskipun jalan/arah yang dekat area tempat tinggalnya.
5. Sulit mengambil keputusan yang tepat atau sulit membuat rangkuman atau analisis suatu masalah
Misalnya cara memutuskan cara berpakaian, membuat analisis serta emmbuat kesimpulan suatu masalah yang berkembang dalam forum rapat atau seminar.
6. Sulit berpikir abstrak
Kehilangan kemampuan berhitung dan imajinasi, sulit menyusun kegiatan administrasi manajemen.
7. Salah meletakkan barang dan sering lupa meletakkan barang
8. Meletakkan suatu barang pada tempat yang bukan semestinya.
9. Perubahan mood (perasaan) dan perilaku
Penyandang demensia Alzheimer cepat mengalami perubahan perasaan (emosi), mudah marah, curiga, agitasi bahkan bisa depresi tanpa alasan yang jelas.
10. Perubahan kepribadian
Perubahan ini sesuai keadaan umur, dapat berupa paranoid, kecemasan yang tinggi hingga depresi atau seperti psikotik
11. Kehilangan inisiatif
Penyandang berubah menjadi sangat pasif, membutuhkan dorongan untuk terlibat dalam suatu kegiatan.
Upaya apa untuk mencegah atau menunda kemungkinan terkena kepikunan Alzheimer ?
1. Memberi nutrisi sehat untuk otak
Otak seperti halnya organ tubuh lainnya juga akan mengalami penyusutan berat dan volume. Penyusutan tersebut akibat kehilangan/kematian sel-sel saraf, yang menurut penelitian penyusutan tersebut mencapai 15 % pada orang usia mulai 20 – 90 tahun. Untuk memperlambat penyusutan tersebut, otak perlu diberi nutrisi yang sehat dan baik agar keberadaan fisik otak dan fungsinya tetap terjamin. Nutrisi otak secara garis besar dapat dikelompokkan dua hal yaitu nutrisi fisik dan nutrisi non fisik. Nutrisi fisik dapat disebutkan antara lain protein, glukosa (sumber kalori), lemak omega-3, mineral elektrolit, golongan mineral sebagai co-enzym atau cofaktor (Zinc, Fe) metabolisme penghasil energi dari neurotrasmitter. Selain itu diperlukan juga antioksidan, vitamin golongan vitamin B, C, E, dan asam folat. Zat-zat lemak tertentu seperti fosfolipid, fosfatidilserin, dan fosfatidilkolin sangat penting untuk memperbaiki membran sel saraf.
Sedangkan nutrisi non fisik adalah berupa informasi atau stimulus. Untuk membangun kekuatan memori (daya ingat) otak yang salah satu fungsinya mengelola ingatan, memerlukan stimulus-informasi yang bervariasi dan terus menerus sejak manusia bayi tidak tahu apa-apa sampai menjadi pikun. Dengan memberdayakan fungsi panca indera, stimulasi informasi itu diterima kemudian diproses dalam bagian otak tertentu sebagai persepsi-interpretasi memori yang pada gilirannya berfungsi untuk membantu kecerdasan berpikir. Agar tidak cepat pikun, maka gunakan selalu otak kita untuk menerima dan mengolah berbagai stimulasi. Informasi yang positif melalui olahraga, membaca, menulis, berkomunikasi (silaturrahmi), bercerita, catur, berdiskusi, memainkan musik, menari, dan brain exercise (gerak latih otak).
2. Hindari terpapar bahan atau zat-zat toksik/racun.
Terpaparnya zat-zat toksik ini dapat terjadi secara sengaja ataupun tidak sengaja. Sengaja artinya oang sengaja memakainya, meminumnya, atau memakannya. Sedangkan tidak sengaja berarti kita tidak mungkin terhindar dari lingkungan hidup misalnya menghisap udara yang tercemar zat-zat toksik seperti timah hitam, gas karbon oksida, radiasi, dll. Logam berat seperti merkuri, timah, alumunium bisa juga tercemar melalui air. Penggunaan atau terpapar dengan bahan-bahan yang mengandung logam berat seperti merkuri, alumunium, timah, radiasi, dan kemoterapi yang tidak mengikuti prosedur baku juga berbahaya. Pemakaian alkohol secara kronis, obat-obatan narkotika, dan psikotropika jangka lama harus diwaspadai.
3. Berkonsultasi pemeriksaan kesehatan kepada dokter
yaitu bertujuan untuk mengetahui status kesehatan dari waktu ke waktu, mengendalikan/mengobati adanya faktor-faktor risiko seperti hipertensi, diabetes melitus, hiperlipidemia, stroke, depresi, dan kecemasan berkepanjangan. Selain itu juga untuk mengetahui apakah ada penyakit yang baru muncul dan mempunyai kaitan dengan gangguan fungsi otak, misalnya tumor otak, infeksi, gangguan hormonal tiroid, penurunan hormon estrogen, dll. Berkonsultasi dengan dokter sangat penting untuk melakukan evaluasi/penilaian status memori periodik atau atas indikasi.
Semoga Alloh Selalu Memberikan Kesehatan Kepada Anda Amin…. !!!